Saturday 15 June 2013

Princess Hours versi IC [Chapter 1 part 3]

"Teman setia? Satu hal yang tak terbayangkan lagi. Bagaimana bisa seorang Raja mempunyai seorang teman sejati. Bukankah itu semua itu berkaitan dengan kedudukan? Itu yang Ayahanda ucapkan pada saya bukan? Seorang Raja tidak bisa mempercayai seseorang dengan tulus, karena banyak yang megincar kedudukannya." Terang CP Bagas.

" Tapi begitulah kenyataannya. Hal ini bisa saja menjadi perkecualian untuk Raja terdahulu, karena kenyataannya beliau mempunyai teman setia. Dan berkat teman tersebut pula, Raja terdahulu terselamatkan nyawanya dari pemberontakan yang terjadi. Dan inilah cara Raja terdahulu untuk membalas budinya." Ungkap King Cakka.

"Kita juga sudah mendapatkan foto calon mempelai perempuan, mungkin Yang Mulia Pangeran ingin melihatnya?" kata Queen Agni sambil memberikan sebuah foto kepada CP Bagas.

Crown Prince Bagas mengamati dengan seksama wajah difoto tersebut. Ketika dia tersadar sesuatu, dia speechless, tak berkata apapun dan hanya bisa membelalakkan matanya.

*pagi hari di Istana

Permaisuri Ira, King Cakka, dan Queen Agni sedang berbincang-bincang membicarakan headline koran pagi ini. Dalam koran tersebut. Muncul foto Crown Prince yang seperti sedang memeluk seorang gadis untuk menutupi muka gadis tersebut.

Muka gadis itu tak terlihat. Dan dari bentuk tubuh gadis itu, Permaisuri Ira bersikeras meyakini, gadis itu adalah calon Crown Prince. Permaisuri ira tersenyum bahagia karena mengira cucunya telah akrab dengan calon mempelainya. Namun Queen Agni mengingatkan permaisuri untuk tidak terlalu behagia dulu, karena mereka belum pasti siapa gadis itu.

*Pagi hari di Kampus

Chelsea sedang memasuki kampus sambil bercanda gurau dengan teman-temannya. Tanpa sengaja dia menabrak Chindai. Chelsea menatap misterius Chindai. Begitu juga Chindai, menatap Chelsea seperti penuh tanda tanya. Namun kemudian Chindai berlalu, tapi Chindai kembali menoleh kearah Chelsea sebelum benar-benar pergi.

*Di ruang ganti

Chindai yang baru saja sampai kampus, akan mengambil peralatan musiknya untuk mengikuti kelas diruang ganti. Sebelum akan meninggalkan ruang ganti, Chindai mendengar percakapan dua temannya yang sedang bergosip diruang ganti.

"Ada berita terbaru ni tentang CP Bagas." Ucap seorang cewek.
"Apa-apa?" jawab antusias cewek yang lain.
"Pangeran Bagas akan segera menikah, dan lebih heboh lagi, calon Putri mahkota dari kampus ini." Jelas si pembawa berita.
"Ah yang benar? Dapat info dari mana? Siapa orang itu? Mungkin Putri Mahkota itu aku." Timpal sang lawan bicara.
"Jangan ngimpi kamu, aku juga belum tahu siapa. Tadi pagi waktu sarapan ayahku mengatakannya padaku. Ayahku kan bekerja sebagai staff Permaisuri." Jelas si cewek pertama,"udah ah, ayo latihan dulu" imbuhnya.

Chindai yang mendengarkan hanya tersenyum GR.

*Sewaktu pergantian jam

Diruang musik, dimana CP Bagas dan Chindai biasa bertemu, CP Bagas sedang memainkan piano yang ada disana dan Chindai memperhatikannya. Setelah sang Pangeran selesai memainkan permainan pianonya, Chindai segera berkata;
"Bukankah kita sepakat untuk merahasiakan hubungan kita? Tetapi kenapa tadi aku mendengar rumor tentang pernikahanmu dengan seorang mahasiswi dari kampus ini? Mereka membicarakan tentang aku, bukan?" tanya Chindai dengan tersenyum.

"Kamu tenang saja. Para tetua memang sedang mempersiapkan pernikahanku yang harus segera dilaksanakan. Tapi mereka bukan membicarakan kamu." Jawab CP Bagas dengan santai.

"Apa maksud kamu?" tanya Chindai lagi namun kali ini dengan ekspresi kaget.

"Iya, kemarin bukannya sudah aku katakan, aku harus segera manikah. Aku ingin menikahi seorang wanita yang sudah aku kenal benar, tapi kamu telah menolakku. Lagian para tetua juga sudah mempersiapkan calon mempelai wanitaku sebelum aku lahir, mungkin." jelas CP Bagas.

"Lalu, siapa gadis itu?" sekali lagi Chindai bertanya.

"Mungkin gadis itu tak terbayang. Dia berada diantara kita. Seorang gadis yang telah melihat calon suaminya melamar gadis lain secara langsung." Jawab CP Bagas singkat.

Chindai sedikit berpikir lalu berucap;
"Jadi gadis itu...."

*Sore hari dirumah Chelsea

Sore itu, Chelsea dipanggil istana untuk menghadiri perjamuan minum teh dengan Queen Agni dan Permaisuri Ira. Chelsea yang sudah di make-up sang Mama, tetap saja bersikeras tidak mau datang.

"Aku tidak mau pergi Ma, Pa..." rengek Chelsea.
"Si nenek ini, apa ingin menjadi perawan seumur hidup? Ini kesempatan bagus tau..." ucap si adik rese, Rafli.
"Hush, jaga ucapanmu. Kelak, kakakmu ini kan menjadi Ratu Kesultanan ini tahu." Bela sang Mama.
"kenapa, sayang? Kamu tidak hanya akan lagi menjadi putri di rumah ini, tapi dikesultanan ini sayang." Nasehat papa Rio.

"Tapi, aku melihatnya telah melamar wanita lain..." ucap Chelsea frustasi.
"Siapa? Sang Pangeran?" tanya Rafli.
"Tidak hanya itu, sang wanita berasal dari kalangan bangsawan pula, dan berbakat dalam bermusik." Lanjut Chelsea.
"yah, kalah dong kakak." Ujar Rafli yang membuat suasana menjadi semakin suram.
"Putri kita..." Kata Papa Rio dengan nada yang lemah, "Putri kita tak terkalahkan, ayolah sayang, ayo berangkat," rengek Papa Rio memohon.

"Nah, bukannya ini kakek Ardi? Adik Kakek Ma? Dia baru saja menikahkan putra bungsunya dan beritannya menjadi headline nih Ma..." ucap Rafli yang sedari tadi baru memainkan i-pad'nya.

"hah, mana-mana?" ungkap papa,mama dan Chelsea bebarengan.
"Kenapa kita tidak diundang ya...?" ucap mama Iffy sedih.
"Nah, kamu lihat kan Chelsea, bagaimana sikap keluarga besar kita terhadap kita? Mereka telah lama meremehkan kita." Ujar Papa Rio.

"Iya kak, ini menyedihkan bukan. Dengan kakak menjadi Crown Princess, kakak bisa mengangkat martabat keluarga kita kembali." Ujar Rafli.

Chelsea mulai bimbang lagi. Terdiam, dan sedikit menyalahi akal pikirannya dia memutuskan;
"Baiklah, aku akan berangkat. Aku akan mencobanya." putus Chelsea.
Keluarga itu pun bersorak-sorai akan keputusan Chelsea.

*Di Istana

Baru saja Chelsea tiba di istana. Dia disambut oleh para pelayan Istana dan disuruh menunggu di ruang  minum teh. Mereka akan memanggilkan sang Ratu terlebih dahulu. Sembari menunggu, Chelsea terlebih dulu disuguhi teh. Karena gugup, tak sengaja Chelsea menumpahi bajunya sedikit. Dia bingung bagaimana menutupinya. Sedangkan sang Ratu akan segera hadir.

Sang pelayan mengumumkan kehadiran sang ratu. Chelsea semakin panik. Dia bertingkah aneh untuk
menutupi rok bagian depannya yang tertumpah teh. Hingga posisi duduk pun yang aneh. Sang ratu sadar akan hal itu dan merasa risih.

Tak berapa lama, sang Permaisuri Ira datang. Kehadiran sang permaisuri lumayan mencairkan suasana yang sedari tadi membeku antara Chelsea dan ratu. Mereka mengobrol kegiatan sehari-hari hingga tentang kehidupan keluarga Chelsea. Hingga tiba dipertanyaan sang Permaisuri;
"Jadi, apakah Ananda Chelsea sudah memutuskan untuk menerima lamaran ini?" tanya Permaisuri serius.

Chelsea masih tak percaya dengan hal ini. Dia harus menjawab hal ini sekarang juga. Sedikit lama Chelsea diam, dan ingat apa yang dia pikirkan ketika berkata akan menerima ini dirumah tadi, maka Chelsea menjawab;
"Sebagai seorang anak, saya mempunyai kewajiban untuk mematuhi perintah orangtua sebagai tanda sayang dan juga tanda bakti. Dan dengan memikirkannya saja, sepertinya tak ada yang lebih membahagiakan selain mematuhinya untuk menerima lamaran ini. Jadi, saya akan menerimanya," jawab Chelsea dengan cantik.

Sang Permaisuri tersenyum bahagia mendengar jawaban Chelsea, begitupun Queen Agni yang awalnya tadi skiptis terhadap Chelsea, namun dia menyukai susunan kata jawaban Chelsea. Queen Agni pun ikut tersenyum bahagia.

"Jadi, apakah Yang Mulia Putri Mahkota sudah siap untuk pindah ke istana 1 minggu lagi? Kita akan mepersiapkan kepindahan Crown Princess guna perisapan pernikahan dua minggu lagi." Ucap permaisuri Ira.
"Maaf yang Mulia permaisuri, bukankah itu terlalu cepat?" sergah sang Ratu.
"Tidak Ratuku, ingat, pernikahan ini harus segera terlaksana. Lebih cepat lebih baik bukan?" jawab sang permaisuri.

"Tidak bisakah diundur saja?" pinta Chelsea.
"Tidak Putriku, pada akhirnya, bukankah kamu tetap akan tinggal di Istana? Kamu bisa memanggil keluargamu untuk beberapa waktu menemanimu tentunya dengan waktu tertentu juga." Jelas Permaisuri.
"Baikalah, dayang Misel akan menemanimu untuk berkeliling Istana dan menjelaskannya." Terang sang ratu.

Maka, Chelsea diantar oleh dayang Misel berkeliling Istana dan ia tak henti-hentinya mengangumi arsitektur Istana tersebut.

*Pagi hari di sekolah

Sewaktu Chelsea berangkat kekampus, di lobby Fakultasnya, Chelsea tanpa sengaja menabrak orang. Itu karena memang Chelsea sedang tidak fokus berjalan dan orang tersebut atau cowok itu juga terlihat sedang kebingungan mencari arah. Mereka bersamaan minta maaf.

"Seharusnya aku yang minat maaf," ucap sang cowok.
"Itu juga salahku'" cegah Chelsea,"Oh ya, sepertinya kamu orang baru disini, ada yang bisa kubantu?" tanya Chelsea yang melihat kebingungan arah dimuka cowok tersebut.
"Ah, terimakasih. Dari tadi aku memang sedang bingung mencari lokasi Tata Usaha. Apakah kamu bisa memberitahuku?" jawab sang pria.
"Baiklah, sebagai tanda minta maafku, aku akan mengantarmu," jelas Chelsea.

Maka, Chelsea pun mengantar cowok itu ke bag. TU. Namun tanpa berbincang karena Chelsea sedang berkliaran dalam pikirannya.

Chelsea bertingkah sedikit aneh. Dia lebih sering berada dikelasnya saja. Dia ragu, akan menyeritakan ini pada temannya sekarang atau tidak. Akhirnya hingga pulang, Chelsea tidak berani memberi tahu teman-temannya.

*Malam hari dirumah Chelsea

Chelsea berdebat lagi dengan kedua orangtuannya untuk membatalkan perjodohannya. Chelsea pun frustasi karena bingung ingin mengembalikan harkat kelurganya atau egonya. Diapun memilih keluar rumah yang ceritannya dia mau kabur.

Sesampainnya di halte bus dekat rumahnya, dia heran dengan pandangan orang-orang dihalte tersebut. Kemudian dia mendapati sebuah koran ekspres sore dan menemukan headline tentang calon Crown Princess yang akan menikah dengan Crown prince Bagas. Tak luput, terdapat foto juga dalam koran tersebut. Sayangnnya, foto tersebut adalah foto Chelsea saat dia tembem. Dia sangat malu, sehingga lari pulang lagi.

Keesokan harinya ketika Chelsea akan berangkat kekampuspun, Chelsea kesulitan keluar rumah karena sudah banyak wartawan yang menunggunya didepan rumah, tak hanya wartawan, namun juga fansclubnya yang sudah terbentuk yang bernama ChelseAddict. :p

*Keesokan hari dikampus

Seluruh pandangan mata tertuju pada Chelsea saat Chelsea tiba dikampus. Chelsea mencari teman-temannya, Angel, Marsha dan Novi. Namun saat sudah bertemu, teman-temannya malah menjauhinya. Angel yang melihat kedatangan Chelsea mendekat kearah mereka langsung pergi. Dia merasa dikhianati Chelsea, karena selama ini hanya mereka yang gak ikut heboh dengan segala macam tentang Crown Prince.

"Apakah itu benar?" Marsha dan Novi langsung to the point bertanya begitu kepada Chelsea.
Chelsea dengan muka lesu menganggukkan kepala dan berulang kali meminta maaf karena menyembunyikan ini dari teman-temannya.
"Ah kau jahat, kau menusukku dari belakang," ucap Marsha.
"Bagaimana bisa kau menghancurkan hati kami, CP Bagas itu milikku," timpal Novi, yang kemudian bersama Marsha meninggalkan Chelsea.

*Saat makan siang dikantin

Chelsea sedang makan sendirian dimeja dan banyak sekali yang mengerumuni Chelsea, ada yang meminta tanda tangan dan juga berfoto. Teman-teman Chelsea semakin menjauh, bahkan mereka berkata kalau Chelsea seperti Cinderella. Tak beberapa lama, Chelsea mendekati mereka.

"Aku bukan Cinderella seperti yang kalian pikirkan," keluh Chelsea yang kemudian seperti ngambek dan makan dengan cepat duduk disamping Angel.

Pada akhirnya, Angel, Marsha dan Novi pun menyadari bagaimana sifat asli temannya tersebut. Mereka
tak berhak marah pada Chelsea. Karena Chelsa pun sudah kesusahan dengan desas-desus yang beredar.

*dikoridor kampus

Tak sengaja Chelsea bertemu dengan Pangeran Bagas, mereka berpapasan dikoridor kampus.

"Aku rasa aku salah jalan...." keluh Chelsea yang menghindari bertemu Pangeran Bagas dengan berbalik arah.
"Hey, tunggu. Kamu mau pergi kemana? Ayo kita bicara." Cegah Pangeran Bagas yang berjalan kearah Chelsea.

Anak-anak yang berada disekitar koridor itupun pada berhenti dan melihat Crown prince dengan calon Crown Princess. Mereka berbicara berbisik-bisik.

"Aku tidak menyangka kamu akan berani keluar rumah tanpa mempersiapkan mental," ucap Pangeran Bagas.
"Apa? Mental?" tanya Chelsea.
"Aku rasa kamu harus menyiapkan mental," lanjut Pangeran bagas.
"Hah? Mental untuk apa?"
"Mempersiapkan mental untuk masuk istana. Besok pagi akan ada dua petugas Istana yang akan datang menjemputmu."
"Bukankan masih 1 minggu lagi aku masuk ke Istananya?"
"Tidak, para tetua memutuskan untuk mempercepatnya."
"Lalu, apa yang akan aku lakukan di Istana?" tanya Chelsea lagi.
"Apa kamu tidak tahu? Kamu akan digembleng tentang pendidikan Istana."
"Aku tidak tahu bila kamu tidak mengetahui ini. Bukankah kamu yang menyetujui pernikahan ini untuk kedudukan bukan?"
"Apa?" ucap Chelsea dengan kaget.
"Aku tidak masalah dengan ini, jadi aku tidak peduli. Btw, persiapkan dirimu dengan bagus, aku tidak mau terlibat dalam situasi bodoh denganmu karena ini bukan lelucon." Ucap Pangeran Bagas sambil akan pergi.

"Hey, Pangeran..." panggil Chelsea.
"Apa? Pangeran?" ucap P.Bagas sambil mendekati Chelsea lagi.

"Iya, Pangeran. Aku ingin menanyakan sesuatu padamu."
"Kenapa kau tidak bilang saja pada tetua bahwa kau ingin menikahi gadis itu, gadis yang kau sukai," tanya Chelsea dengan sedikit ragu.

"Kau bertanya begitu dan kau berpura-pura tidak mendengar?" tanya P.Bagas sambil mendekatkan mukanya kemuka Chelsea.
"Aku bukan orang bodoh yang mau mengurung seseorang yang ku cintai didalam peraturan-peraturan istana," lanjut Bagas yang tetap dengan posisi seperti akan mencium Chelsea.

"Lalu, bagaimana denganku?" tanya Chelsea.

"Kau? Kita tidak mempunyai hubungan apapaun, jadi kenapa aku harus memikirkan bagaimana denganmu?!" jawab pangeran Bagas sambil berjalan menjauh dari Chelsea.
Nampak dari wajah Chelsea, dia kecewa dengan jawaban P.Bagas.

*Malam hari di Istana tempat tinggal CP Bagas

"Pangeran ada tamu spesial yang ingin menemui anda..." ucap  Penasehat Yang Mulia.
"Siapa? Ah, kau...." sambut Pangeran dengan gembira.

 -TBC-

NB:
Kesan dan saran masih dinanti lho... :)
via twitter @bitaBee, Chat Room atau comment di laman ini ^^
Makasih :*

2 comments: