Seperti yang kujelasin di postingan sebelumnya, bacanya sambil dengerin lagu Kekasih Sejati dari kak Monita yah...
Link download, ada dipostingan sebelum ini
atau klik ini --->> Kekasih Sejati - Monita
Font Bold : Lirik
Font Normal : Kisah
Happy Reading!!
Selamat malam, apa benar ini nomor Chelsea?
Sebelumnya, maaf ya atas kejadian tadi pagi.
Btw, check WA’nya yah. J
-Bagas-
Link download, ada dipostingan sebelum ini
atau klik ini --->> Kekasih Sejati - Monita
Font Bold : Lirik
Font Normal : Kisah
Happy Reading!!
Wajah nan ayu itu hanya
mengguratkan urat-urat membentuk bulan sabit pada bibirnya. Sedari tadi, sang
empunya wajah ayu itu, hanya duduk di depan laptop yang terletak dimeja
belajarnya. Dia hanya tersenyum-senyum memandangi layar laptopnya dan juga
mendengarkan lagu dari playlist laptopnya. Dan sepertinya sedari tadi hanya
satu lagu itu yang ia putar.
Aku yang memikirkan, namun aku tak banyak berharap
Kau yang membuat waktuku, tersita dengan angan
tentang mu
mencoba lupakan, tapi ku tak bisa
mengapa begini
mencoba lupakan, tapi ku tak bisa
mengapa begini
Pagi tadi, merupakan hari
pertama gadis itu menjalani hari MOS
disekolah tingkat barunya. Ya, gadis itu mulai pagi tadi, menampaki dirinya
sebagai gadis kelas 1 SMP. Dan kejadian-kejadian yang sempat mendebarkan hati
gadis manis itu, terus saja menari di pikiran sang gadis.
“Chel, Chelsea... Ayo turun dulu, kita makan malam bersama dulu sini!”
panggil Ny. Theresia, mami sang gadis, ditangga menuju kamar si gadis.
Ya, gadis itu bernama Agatha Chelsea
Terriyanto.
Panggilan yang mengejutkan itu pun,
membuyarkan lamunannya.
“Makan dulu saja Mi, Chelsea belum
laper. Nanggung nih, ngerjain tugasnya”, jawab Chelsea secara sepontan tanpa
tahu sang mami sudah berada disampingnya.
“Ngerjain apa sih sayang? Makan dulu aja yuk, sudah ditunggu papi sama Troy tuh”, rayu mami Chelsea.
“Enggak ah, Mi. Duluan aja. Kalau laper, nanti Chelsea juga makan kok”, balas Chelsea.
“Yaudah, cepet selesein tugasnya. Jangan sambil liat foto-foto tadi melulu, gak jadi-jadi ntar tugasnya”, pungkas mami Chelsea sambil mengacak-acak rambut indah Chelsea dan kemudian berlalu meninggalkan kamar anak gadisnya.
“hehe... Iya Mi”, ucap Chelsea sambil tersipu malu karena ketahuan maminya sedari tadi hanya melihat foto-foto.
“Ngerjain apa sih sayang? Makan dulu aja yuk, sudah ditunggu papi sama Troy tuh”, rayu mami Chelsea.
“Enggak ah, Mi. Duluan aja. Kalau laper, nanti Chelsea juga makan kok”, balas Chelsea.
“Yaudah, cepet selesein tugasnya. Jangan sambil liat foto-foto tadi melulu, gak jadi-jadi ntar tugasnya”, pungkas mami Chelsea sambil mengacak-acak rambut indah Chelsea dan kemudian berlalu meninggalkan kamar anak gadisnya.
“hehe... Iya Mi”, ucap Chelsea sambil tersipu malu karena ketahuan maminya sedari tadi hanya melihat foto-foto.
Memang benar, sedari tadi yang dilakukan
Chelsea hanya melihat foto yang ia ambil secara diam-diam dengan gadget’nya
saat kegiatan MOS disekolahnya tadi. Ada foto-foto saat pembukaan, kegiatan,
foto-foto-nya dengan teman-teman barunya, hingga foto-foto kakak-kakak panitia
MOS dan kakak angkatnya. Dan yang paling sering ia lihat, dan membuatnya
tersenyum-senyum sendiri adalah sebuah foto yang menampakkan seorang pria yang
sedang berdiri didepan mimbar memberikan kata-kata pembukaan acara MOS ini.
Oh mungkin aku bermimpi
Menginginkan diri mu
Untuk ada disini menemaniku
oh mungkin kah kau yang jadi, kekasih sejatiku
semoga tak sekedar harapku
Untuk ada disini menemaniku
oh mungkin kah kau yang jadi, kekasih sejatiku
semoga tak sekedar harapku
Pria tersebut adalah ketua kegiatan MOS dan juga
menjabat sebagai ketua OSIS disekolah tersebut.
Bagas Rahman Dwi Saputra, nama yang diketahui
Chelsea saat sang pria memberi sambutan pada saat pembukaan acara MOS tadi.
Tak hanya sebuah foto itu yang membuatnya tersipu
malu, namun kejadian pagi tadi, membuat debaran jantungnya semakin menjadi.
Pagi tadi, Chelsea datang kesekolah termasuk yang
paling awal sampai sekolah. Sambil menunggu acara pembukaan dimulai, Chelsea
pun kekamar mandi dahulu. Ia merapikan ikatan rambutnya, yang memang diwajibkan
selama masa MOS tersebut, setiap anak baru diwajibkan untuk mengikat rambutnya menjadi
dua.
Setelah selesai merapikan rambut, Chelsea dengan
santai keluar menuju aula sekolah, tempat dimana pembukaan MOS akan diadakan.
Sesampainya disebuah belokan, dengan masih santai sambil memencet-mencet
handphone’nya, Chelsea berbelok tanpa melihat jalan. Sial’nya (untuk
sementara), diarah bersebrangan, ada anak cowok juga yang sedang akan berbelok
dengan terburu-buru sambil membawa
beberapa lembar kertas yang sepertinya penting.
Dan...
“gubrackkk~~~”
suara tabrakan itu pun tak terelakkan.
“gubrackkk~~~”
suara tabrakan itu pun tak terelakkan.
Chelsea yang kalah tenaga pun, terjatuh.
Dengan sigap, sang pria dengan wajah khawatir
mengulurkan tangannya untuk membantu Chelsea untuk berdiri sambil berkata,
“kamu tidak apa-apakan? Maaf ya..”
Chelsea yang tanpa memperhatikan lawan bicaranya
karena merasa sedikit kesakitan menjawab,
“ohh, tidak apa-apa kok,” sambil mencoba untuk berdiri namun gagal.
“ohh, tidak apa-apa kok,” sambil mencoba untuk berdiri namun gagal.
Kemudian sang pria pun, dengan perlahan menyentuh
tangan Chelsea dan membantunya untuk berdiri.
Chelsea yang terkejutpun, langsung melihat siapa
gerangan sang pria.
Sang pria, sekali lagi meminta maaf dan memastikan
tidak ada luka pada tubuh Chelsea dengan memandangi Chelsea. Hanya sebentar
mereka berinteraksi, karena memang benar-benar sang pria terlihat buru-buru. Setelah
memastikan bahwa Chelsea tidak terluka, sang pria pun pamit pergi duluan dan
bergegas meninggalkan Chelsea.
Tanpa diketahui Chelsea, sang pria berbalik dan
memandangi Chelsea yang juga perlahan menjauh dari tempat tabrakan tadi sambil
tersenyum.
Chelsea pun walau mengeluh sedikit sakit, sambil
tetap menerusakn jalannay menuju aula, dia tersenyum mengingat wajah khawatir
sang pria.
Dan betapa terkejutnya Chelsea, disaat acara
ucapan penyambutan dari ketua panitia MOS dan ketua OSIS. Ternyata yang maju
adalah pria yang telah menbraknya tadi. Chelsea yang berada didepan hampir
tepat dimana Bagas memberi sambutan, hanay shock melihat bagas. Bagas yang
memang sengaja mencari wajah gadis yang telah ia tabrak tadi, menemukan Chelsea
dan memandanginya untuk beberapa saat dan beberapa kali saat memberikan
sambutan.
Mencoba lupakan
tapi ku tak bisa
mengapa... begini
tapi ku tak bisa
mengapa... begini
Hati Chelsea pun semakin berdabar. Ia buru-buru
membuyarkan ingatannay, dan mencoba fokus untuk mengerjakan tugasnya. Namun,
gagal.
Ia kembali ingat kejadian setelah itu.
Disaat kegiatan kelompok, Bagas memang berkeliling
untuk memantau jalannya acara MOS tersebut. Bagas berhenti dikelompok Chelsea,
dan mendekati Chelsea. Chelsea yang memang sedari tadi berdebar jantungnya,
semakin berdebar ketika Bagas mendekatinya. Bagas dengan sedikit berbisik,
menanyakan keadaan Chelsea.
“Kamu beneran tidak apa-apakan?”
Chelsea yang tidak enak dilihatin kelompoknya
karena berdekatan dengan Bagas, sambil menutupi hatinya yang tidak karuan itu,
dengan berlalu menjawab,
“iya kakak, aku tidak apa-apa kok,” kata-kata
tersebutpun diakhiri dengan senyuman manisnya yang menghadap kearah Bagas.
Dari ekspresi Bagas, terlihat Bagas seperti
skakmat.
Dan hal itu, semakin membuat Chelsea berdebar
jantungnya.
Oh mungkin aku bermimpi
Menginginkan diri mu
Untuk ada disini menemaniku
oh mungkin kah kau yang jadi, kekasih sejatiku
semoga tak sekedar harapku
Untuk ada disini menemaniku
oh mungkin kah kau yang jadi, kekasih sejatiku
semoga tak sekedar harapku
Kejadian lain pun berganti menari diangan Chelsea.
Kejadian disaat Chelsea sedang beristirahat dengan teman-teman barunya, Chelsea
melihat Bagas dari kejauhan sedang mengawasi anak-anak cowok yang sedang dihukum
karena tidak membawa perlengkapan MOS yang lengkap. Secara tidak sengaja, Bagas
melihat kearah Chelsea, dan menyadari sang gadis memandanginya. Bagas pun balas
memandangi Chelsea. Sadar akan feedback yang diterimanya, Chelsea buru-buru
mengalihkan pandangannya dengan sedikit salah tingkahnya.
Kejadian berikutnya yang benar-benar membuatnya
sulit bernapas adalah ketika akan pulang dari sekolah. Didekat gerbang sekolah,
tiba-tiba Chelsea berhenti setelah mendengar ada yang berteriak memanggil
namanya. Chelsea pun menoleh mencari darimana sumber suara berasal. Dan jantung
Chelsea seperti berhenti sejenak mengetahui seorang laki-laki yang sedari tadi
menjadi pusat perhatiannya telah berhenti dibelakangnya. Benar, Bagas yang telah
memanggil nama Chelsea dan telah berada dibelakangnya. Masih dengan sedikit
kaget, Chelsea memberanikan diri bertanya,
“Kakak kok tahu namaku sih?”
Dengan cool bagas menjawab,
“Ya tahu lah, kamu gak lupa kan siapa aku? Kan ketua panitia...” dan senyuman diakhir kalimatnya itu kembali membuat Chelsea mematung.
“Ya tahu lah, kamu gak lupa kan siapa aku? Kan ketua panitia...” dan senyuman diakhir kalimatnya itu kembali membuat Chelsea mematung.
“Eh, kok jadi bengong gitu kamu?”, kata-kata Bagas
yang menyadarkan Chelsea.
“Emh, enggak kok kak.. hehe... Oh ya, ada apa ya
Kak, kok manggil aku?” balas Chelsea.
“Oh ya,..” sedikit ragu Bagas akan meneruskan
ucapannya,”Chel, boleh gak, aku minta nomor telephone’mu?”.“Untuk ku masukin
contact WhatsApp’ku aja, kalau ada update’an tentang MOS kan bisa ku kasih tahu”,
ucap Bagas buru-buru meneruskan kalimatnya.
Chelsea yang ragu akan jawabannya, sedikit memakan
waktu untuk berpikir dalam diamnay, dan pada akhirnay terucap,”Umh, boleh kok
kak. Ini, catet ya..” Chelsea pun mengeja nomor telephonenya ayng denagn sigap
bagas catat dan dia save di contact phone’nya.
bagas pun mengucapkan terimakasih dan seakli lagi menanyakan keadaan Chelsea.
bagas pun mengucapkan terimakasih dan seakli lagi menanyakan keadaan Chelsea.
“Makasih ya Chel,btw, kmu udah gak luka kan karena
tabrakan tadi pagi?” tanya Bagas (lagi).
“Sama-sama kak, iya gak apa-apa kok. Btw, aku
duluan ya kak. Udah ditunggu papi. Bay kak...” Sambil berlalu Chelsea
melambaikan tangan ke bagas dengan suasana hati yang tak karuan. Bagas pun
membalas lambaian tangan Chelsea sambil tersenyum.
Hal tersebut mengingatkannya akan kabar WA’nya yang belum ada notif. Pertanda Bagas belum menghubunginya lewat WA. Hal itu membuatanya gelisah dan muka yang sedari tadi dihiasi senyuman, berubah menjadi cemberut.
Hal tersebut mengingatkannya akan kabar WA’nya yang belum ada notif. Pertanda Bagas belum menghubunginya lewat WA. Hal itu membuatanya gelisah dan muka yang sedari tadi dihiasi senyuman, berubah menjadi cemberut.
Lamunan yang sedari tadi indah untuknya, menjadi
buyar. Chelsea pun berpikir untuk mematikan laptopnya dahulu, dan memutuskan
untuk bergabung dengan mami, papi dan Troy, adiknya untuk makan malam di ruang
makan. Walau kemungkinan mereka akan segera selesai makannya.
Bila, kau menjadi milikku
aku tak kan menyesal kelak, jatuh hati
aku tak kan menyesal kelak, jatuh hati
Sebelum sempat Chelsea
benar-benar mematikan laptop-nya, bait terakhir dari lagu yang sedari tadi ia
putar tersebut, berbunyi nyaring mengakhiri lagu tersebut.
Oh mungkin aku bermimpi
Menginginkan diri mu
Untuk ada disini menemaniku
oh mungkin kah kau yang jadi, kekasih sejatiku
semoga tak sekedar harapku
Untuk ada disini menemaniku
oh mungkin kah kau yang jadi, kekasih sejatiku
semoga tak sekedar harapku
Semoga tak sekedar harapku
Tiba-tiba, smartphone Chelsea berbunyi menandakan
ada sms masuk. Buru-buru Chelsea meraih smartphone tersebut dan membuka pesan
yang baru saja masuk. Tertera nomor baru pada id contact. Dan tertulis dalam
pesan tersebut;
Selamat malam, apa benar ini nomor Chelsea?
Sebelumnya, maaf ya atas kejadian tadi pagi.
Btw, check WA’nya yah. J
-Bagas-
~END~
NB:
Karena banyak yang bilang endingnya masih gantung, kalian bisa menyimak ending versi writer dengan mengklik disini.
Itu cuma versi writer yang sebetulnya bisa kalian (reader) kembangkan. :)
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBeneran deh, akan lebih kece kalo bacanya sambil dengerin lagu Kekasih Sejati-Monita.
ReplyDeletePas sama ceritanya. ;)
don't be a black reader, comment please ..
Thx. :)