Monday 13 October 2014

Cherry Blossom's Philosophy

Selain alamat yang ganti, background blog ini juga aku ganti.
Tahu kan ya, blog ini gunain background bunga apa??
Yap, orang Indonesia biasa menyebutnya dengan bunga sakura. Atau bahasa International'nya, Cherry blossom.



Dalam Nihongo atau bahasa Jepang sendiri, sakura berarti mekar.

Bunga sakura biasanya ditanam di pinggir sungai atau taman-taman. Awal bulan April, bunga sakura akan mulai mekar. Pemandangan yang akan selalu kita jumpai di Jepang pada bulan itu adalah rimbunan bunga sakura.



Seperti yang mungkin pernah kita lihat dalam dorama atau anime, bunga sakura memiliki berbagai varietas. Bunganya ada yang berwarna putih, merah muda, dan kekuning-kuningan. Bunga sakura tidak memiliki daun, begitu mekar hanya ada gerombolan bunga saja.

Di saat mekarnya bunga sakura, warga Jepang akan mengadakan Hanami. Kegiatan hanami atau menikmati keindahan bunga sakura sambil berpesta di bawah rimbunan bunga sakura, semacam kegiatan wajib warga Jepang. Budaya hanami telah dimulai ribuan tahun yang lalu dan telah menjadi tradisi yang tak terpisahkan. Karena mekarnya sakura menandai awal tahun ajaran baru bagi pelajar dan tahun fiskal bagi pengusaha. Ia menjadi semacam pesta selamat datang bagi warga baru dalam suatu komunitas.

Namun sayangnya, keindahan sakura hanya bisa dinikmati sekejap saja. Biasanya bunga ini akan bertahan hanya dalam waktu dua minggu saja. Setelah itu, angin akan merontokkan kelopak bunga.

Sakura adalah metafora kehidupan yang tidak kekal. Mekarnya menjadi simbol kebahagiaan, tapi rontoknya kelopak bunga adalah simbol perpisahan atau kesedihan. Terdapatlah filosofi sederhana namun bermakna dari bunga sakura.
SAKURA bermakna JANJI.
Layaknya bunga-bunga lain yang memiliki makna masing-masing. Dikutip dari salah satu blog :
“Bunga sakura, saat mekar tanpa pamrih, tanpa beban apa pun, dengan ketulusan dalam memberikan kepuasan dan kekaguman pada tiap orang untuk menikmatinya. Gugurnya bunga sakura akan sangat disayangkan banyak orang. Hidup Sakura itu bak cermin keberhasilan seseorang. Begitu kita mati, orang merasa kehilangan.” (credit : Muharza Sahputra)
SAKURA adalah JANJI.

Yang walau usianya terlalu singkat, tapi ia berjanji akan kembali mekar di musim semi selanjutnya. Ia akan kembali membagi keindahannya, ia akan kembali membagi keceriaan bagi siapa saja yang memandangnya.

SAKURA BERJANJI AKAN DATANG LAGI …

Terinspirasi dari filosofi bunga sakura ini, aku termasuk orang yang akan kepikiran dengan janji. Jadi sebisa ku, aku pasti akan menepati janji, walau kadang terlambat. Jadi, bagi yang setia menunggu cerita2 yang aku tulis, dari background yang aku gunain, tercerminkan sebuah janjiku. Aku akan selalu berusaha menepati janjiku. Janjiku untuk selalu merampungkan tulisan yang telah aku mulai.Semoga...


@bitaBee 101314
cr. Time Capsule

No comments:

Post a Comment