Bagas datang ke kantor Chelsea karena diundang Chelsea.
Chelsea ingin lebih mengenal Bagas sebagai seorang Judoko (Ahli Judo) karena ia
akan membuat novel tentang seorang Judoka.
“Apa semuanya petarung hebat sepertimu?” tanya Chelsea
“Judo bukan tentang menyerang lawan. Yang utama adalah
pertahanan diri. Itu yang diajarkan kepadaku” jawab Bagas
Chelsea juga tanya “ketika berhenti dengan Judo-nya. Bagas ingin
jadi apa?”
Bagas berpikir sejenak, “Aku tak tahu.”
Chelsea memuji Bagasyang pantas mengenakan jas. Jadi Bagas bisa
menjadi seorang pengawal. Bagas hanya tersenyum.
Chelsea merasa tak enak karena hari ini ia terlalu banyak
bicara. Tapi Bagas mengatakan Chelseasangat cantik hari ini. wajah Chelsea berbeda
dari sebelumnya lebih ceria dan terlihat cantik. Bagas tersipu.
Chelsea membuat minuman untuk Bagas. Ia mengeluarkan 2 mug
untuk minumannya.
“Saat kau bilang kau akan melindungiku,aku sangat bahagia
mendengarnya,” ujar Chelsea didapur apartemennya Bagas tersenyum senang.
“Tapi bagaimana kau bisa berpikir untuk mengatakannya?”
tanya Chelsea
Bagas hendak menjawabnya tapi tiba-tiba bel pintu berbunyi.
Ada yang datang. Chelseamelihat siapa yang datang. Dan ternyata suaminya yang
membawakannya sebuah mawar merah, bunga kesukaannya.
Chelsea dan Bagas saling pandang terkejut. Mereka berdua
kebingungan.
---
Karel mulai curiga karena istrinya tak segera membukakan
pintu. Akhirnya ia langsung masuk dengan membuka kunci password yang ia tahu.
Di dalam, Karel mengedarkan pandangannya mencari sesuatu yang mencurigakan. Ia
meletakkan mawar itu pada meja ruang tamu tanpa menyerahkan pada Chelsea karena
curiga duluan.
Chelsea buru-buru menghampiri suaminya. Ia meminta maaf
karena ia tertidur dan tak mendengar bell pintu. Karel tak lantas percaya.
“Aku pikir kau datang ke pedesaan,” kata Chelsea
“Aku tiba-tiba ingin tahu tentang buku barumu,” jawab Karel sambil
terus melihat ke sekeliling ruangan.
Lalu pandangan Karel tertuju di sebuah lemari. Ada kain yang
mencuat dari dalam lemari. Karelcuriga dan mengeceknya. Chelsea mulai
ketakutan.
---
Ternyata Bagas bersembunyi di dalam lemari disudut ruang
tamu Chelsea. Sebelum Karel membuka lemari itu, Chelsea langsung mengalihkan
suaminya.
“Seorang Judoka! Ini tentang seorang Judoka yang menjadi
pengawal. Dan dia melindungi kekasihnya,” jawab Chelsea spontan menjawab
pertanyaan suaminya.
“Kisah cinta lagi?” tanya Karel sejenak memusatkan pandangan
kepada istrinya. Chelsea mengangguk. Bagas menghela nafas lega didalam lemari.
Sesaat kemudian, mata Karel kembali melihat ke sekeliling
ruangan. Kali ini pandangannya tertuju di sebuah papan yang bertuliskan ‘tokoh
utama pria: Bagas’. ‘tokoh utama wanita: Chindai.’
Chelsea menyiapkan minuman untuk suaminya. Tangannya masih
gemetaran. Karel berkomentar tentang nama ‘Bagas’ yang dijadikan nama tokoh
utama pria di dalam novel yang dibuat Chelsea terdengar pasaran.
Karel mendekati istrinya. Karel hendak mencium Chelsea. Tapi
Chelsea menolak. Karel melihat 2 mug yang sudah berada dimeja, padahal Chelsea
setibanya dia di apartemen tidak melihat Chelsea mengeluarkannya. Karel mulai
curiga. Raut mukanya kembali waspada. Bagas di dalam lemari melihat semuanya
dengan menahan emosi.
Tiba-tiba handphone Karel berdering. Karel mendapat telepon,
dan raut muka Karel langsung berubah terkejut setelah kabar dari si penelepon.
Karel langsung mengecek di komputer Chelsea. Chelsea penasaran. Chelsea
mengikuti sang suamai. Chelsea juga tak kalah terkejut saat melihat ada artikel
suaminya di internet . “Jaksa KS memukuli istrinya.”
---
Masih diduduk didepan komputer dengan Chelsea berdiri dibelakangnya,
Karel melirik tajam Chelsea. Tuduhan langsung mengarah pada Chelsea.
“Bukan aku!! Bukan aku!!” ujar Chelsea ketakutan. Karel mendekati
Chelsea dan mencekik leher Chelsea. Bagas di dalam sudah tak bisa menahan diri
menyaksikan Chelsea disakiti.
Tindakah Karel terhenti saat handphone Karel kembali
berdering. Kali ini Karel mendapat telpon dari atasannya. Karel langsung
bergegas keluar meninggalkan Chelsea.
Bagas keluar dari persembunyiannya. Ia menatap sedih
Chelsea. Chelsea memohon pada Bagas untuk pergi. Bagas menurut.
---
Setelah Bagas pergi, Chelsea duduk sendirian diruang tamu
apartemennya. Ia masih mencoba menenangkan diri. Ia melihat bunga mawar yang
tergeletak dimeja. Lalu Chelsea mengambilnya dan menciumnya. Raut mukanya
merasa sedih. Ia tahu Karel yang membawakannya bunga kesukaannya tersebut.
---
Di dalam lift, Bagas menghadap CCTV. Dengan wajah penuh
emosi, ia mentap tajam kearah CCTV. Bagas melampiaskan emosinya dengan memukul
kaca lift hingga tangannya terluka. Namun, hatinyalah yang lebih terluka.
---
Chelsea masih dikantornya. Ia hendak menulis kisah untuk
novel terbarunya. Tapi hari ini ia benar-benar tak konsentrasi. Chelsea mendapat
telepon dari seorang reporter kenalan suaminya. Si reporter ingin melakukan
wawancara pada Chelsea tentang artikel “Jaksa KS memukuli istrinya” yang
tersebar di internet. Chelsea tak menolaknya.
---
Sore itu juga, si reporter datang keapartemen Chelsea. Reporter
tersebut juga memberitahu kepada Chelsea, bahwa Karel sendiri yang memberikan
nomer ponsel Chelsea padanya. Itu artinya Karel ingin istrinya untuk
menolongnya.
Chelsea pun meluruskan segala berita. Itu menolak semua
pandangan negatif terhadap suaminya. Chelsea membantu Karel untuk membersihkan
nama baiknya.
---
Di klub malam, Bos besar murka tentang artikel baru ‘Istri
Jaksa KS membantah berita pemukulan’. Tentu tidak hanya bos besar yang murka.
Bagas juga sama. Bagas kecewa terhadap Chelsea yang membela suaminya yang
jelas-jelas telah menyakitinya.
---
Chelsea menemui suaminya dikantornya. Disana, Karel berterima
kasih pada Chelsea tentang berita bantahan itu. Setelah mengobrol sebentar, Chelsea
langsung pamit pergi tepat ketika Detektif Brian masuk kantor Jaksa Karel.
Setelah Chelsea pergi, Detektif Brian melapor orang yang
menyebarkan berita itu adalah anggota Geng Ajil Hercules. Detektif Brian juga
melaporkan bahwa anak buah Ajil menemui dokter pribadi Chelsea dan menayakan
tentang kondisi Chelsea.
Karel langsung meminta Detektif Brian menggeledah lokasi
judi yang dijalankan geng Ajil.
---
Jaksa Karel dan beberapa polisi langsung ke lokasi penjudian
dan menangkap anak buah Ajil.
Bagas dan senior langsung bergegas ke tempat yang menjadi
incaran kepolisian dan kejaksaan. Tapi sudah terlambat. Rekan-rekannya sudah
ditangkap.
Bagas melihat sosok Karel disana dari mobil tempatnya
bersembunyi untuk mengawasi. Senior Bagas mendapat laporan ternyata polisi juga
menyerbu lokasi lainnya. Bahkan Josia sudah tertangkap.
Senior Bagas juga memerintahkan Bagas untuk bersembunyi
sementara tapi ponsel Bagas harus tetap aktif.
---
Beberapa hari telah berlalu setelah rumor Karel terselesaikan.
Pagi itu, Chelsea menyiapkan beberapa makanan lezat untuk suaminya. Karel sudah
sangat hafal, bahkan tak heran melihat banyak makanan lezat dihidangkan. Karel tahu
jika Chelsea ada sesuatu keinginan yang diminta pada suaminya, maka dia akan
membuat makanan lezat untuknya.
Karel meminta Chelsea untuk mengatakan apa yang sedang
Chelsea inginkan. Chelsea mengutarakan keinginannya untuk menjenguk ayahnya di
RS. Karel mengijinkannya namun hanya untuk sehari. Karel pun minta maaf, karena
ia tak bisa menemani. Raut muka Chelsea sudah bahagia kembali dengan
diijinkannya dia menemui ayahnya.
---
Bagas sudah berada di depan rumah Chelsea. Ia melihat
Chelsea keluar rumah sendirian karena memang Karel sudah berangkat duluana.
Bagas pun langsung menghampiri Chelsea. Chelsea heran bagaimana Bagas menemukan
alamat rumahnya.
“Apa yang terjadi? Darimana kau tahu rumahku?” tanya Chelsea.
“Apa kau baik-baik saja?” tanya Bagas tanpa basa-basi.
Chelsea tak menjawabnya. Bagas hanya khawatir pada Chelsea.
“Aku..kubilang aku akan melindungimu,” ujar Bagas meyakinkan
Chelsea. Chelsea pun hanya tertegun mendengarnya.
---
Chelsea pergi menjenguk ayahnya diantar oleh Bagas
menggunakan mobil yang Bagas bawa. Di dalam perjalanan, Chelsea sangat
menikmati pergi bersama Bagas. Chelsea menikmati pemandangan diluar mobil
dengan gembira. Ia seperti merasakan kebebasan.
Sampai di RS, Bagas menunggu Chelsea di luar RS.
Chelsea keluar dari RS dengan menahan tangisnya. Bagas memperhatikannya.
---
Sebelum pulang kembali kerumah, Chelsea dan Bagas ada di
pinggir pantai. Bagas membiarkan Chelsea menikmati pemandangan pantai. Suasana
hati Chelsea sedang kacau. Memikirkan ayahnya, juga Karel. Kali ini ia pun
dibuat dilema dengan ucapan Bagas.
Bagas memahami kesedihan yang dialami Chelsea. Ia memberikan
jas yang ia pakai kepada Chelsea agar Chelsea tak merasa kedinginan. Chelsea pun
hanya tersenyum menerimanya.
Mereka berdua menyusuri pantai sambil mengobrol.
“Kenapa kamu begitu baik padaku?” tanya Chelsea.
“Kamu tiba-tiba muncul didepanku. Tidak ada yang bisa aku
lakukan untuk membalas kebaikanmu,” ujar Chelsea.
Bagas tak langsung menjawab. Ia memberanikan diri untuk memeluk
Chelsea. Sejenak, Chelsea merasa nyaman dalam pelukan Bagas.
“Apa kau…apa kau ingin aku membunuhnya?” tanya Bagas tiba-tiba.
Chelsea terperangah.
---
Dikantornya, Karel mendapat telepon dari ayah mertuanya.
Karel pun meminta maaf pada ayah mertuanya karena tak bisa menemani Chelsea menjenguknya.
Tak lupa, Karel menanyakan kjam berapa Chelsea keluar dari rumah sakit kepada
ayah mertuanya.
Karel langsung tahu bahwa sudah sedari siang Chelsea pulang
dari menjenguk ayahnya di RS. Kecurigaannya pun kembali muncul karena sudah
sore, Chelsea belum mengabarkan kepulangannya. Raut muka menahan emosi pun
muncul ada diwajahnya.
---
“Aku akan membunuhnya,” ujar Bagas. Chelsea terperangah
sejenak, lalu tertawa mendengarnya. Bagi Chelsea, kata-kata Bagas sangat
romantis.
“Kenapa kau tidak bisa lebih berani? Kenapa kau tidak kabur
darinya? Kau bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik,” suara Bagas meninggi.
“Apa yang kau tahu? Kau pikir aku belum pernah mencobanya?”
ujar Chelsea kemudian.
“Aku akan melakukannya karena kau tidak melakukannya. Aku
akan membunuhnya,” ucap Bagas penuh emosi. Chelsea kembali terperanjat mendengar
ucapan Bagas.
“Aku bukan seorang mahasiswa. Aku bahkan bukan seorang
Judoka.” Jujur Bagas sambil meperlihatkan lengannya yang penuh tato.
“Aku seorang anggota geng,” ujar Bagas penuh emosi.
“Walau aku seorang anggota geng, tapi tak ada yang berubah.
Saat aku bilang akan melindungimu. Jadi, aku bersedia membunuhnya untukmu,”
lanjut Bagas mulai tenang. Chelsea yang mendengarnya menjadi ketakutan.
“Kau menipuku juga. Sama seperti dia,” air mata Chelsea
mulai membasahi pipinya.
“Awalnya dia juga baik padaku,” ujar Chelsea menangis.
---
Hari sudah malam. Karel berada di depan apartemen Chelsea.
Ia menunggu Chelsea dengan membawakan rangkaian bunga. Karel menekan bell pintu
tapi tak ada jawaban. Karel pun membuka apartemen Chelsea. Ia kecewa karena
Chelsea tak ada di dalam apartemnya.
---
Bagas mengantar Chelsea pulang ke apartemennya. Turun dari
mobil, Chelsea langsung bergegas masuk menacuhkan Bagas. Bagas menahannya.
Karel yang sudah turun di loby apartemen, melihat semuanya.
Ia menjatuhkan rangkaian bunga mawar merah yang ia bawa. Kembali ia tersulut
emosi.
Chelsea berterima kasih pada Bagas. Bagas melepas tangan
Chelsea.
Chelsea masuk ke kantornya. Ia tidak tahu jika Karel bersembunyi
dan memperhatikannya. Karel melihat dengan jelas wajah Bagas. Wajah yang tak asing
baginya.
---
Karel teringat jika pria yang bersama istrinya adalah pria
yang pernah ia tangkap saat penggerebekan geng Ajil. Pria yang namanya dipakai
oleh istrinya sebagai nama tokoh utama pria di dalam novel yang ditulis
istrinya.
---
Josia dibebaskan dan itu membuat bos Ajil bertanya heran.
Josia melapor jika Jaksa KS ingin bertemu dengan bos Ajil. Bos Ajil setuju
untuk bertemu Karel disebuah tempat. Dan merekapun segera bertemu.
---
Karel dan Chelsea menikmati makan malam bersama. Karel bertanya
kabar ayah mertuanya. Chelsea pun menjawab bahwa semau baik-baik saja.
“Kau tampak bahagia,” lanjut Karel.
“Benarkah?” Chelsea nampak ceria.
“Kau sangat menyukainya?” tanya Karel. Chelsea tercengang.
Kali ini ia tak berkutik. Ia berpikir bahwa ia ketahuan bertemu dengan pria
lain, Bagas. Dan Karel bertanya bahwa apa Chelsea menyukai pria itu?
“Bertemu dengan ayahmu,” Karel memperjelas pertanyaannya dengan
sengaja. Tahu bahwa Chelsea juga memikirkan maksud lain dari pertanyaannya.
Chelsea pun segera mengangguk dengan rasa takut dan khawatir.
---
Pagi itu, Bagas menunggu Chelsea didepan apartemennya. Wajah
Bagas sedih dan nampak gelisah. Hingga tiba-tiba ia mendapat telepon dari
rekannya yang memberitahukan bahwa bos Ajil ditangkap Jaksa Karel.
---
Bagas bergegas ke tempat yang diberitahukan. Tibanya
ditempat yang dijanjikan, Bagas memberi salam pada seniornya.
“Bagas, maafkan aku,” kata seniornya yang berada didalam
mobil. Bagas tak mengerti. Josia merasa tak tega melakukannya. Ia mendekat dan
menusukan pisau ke punggung Bagas.
Tak hanya ditusuk,Bagasbahkan dipukuli. Bagasdihajar tanpa
belaskasih.
“Jangan terlalu dendam padaku,” bisik Josia.
“Di antara semua wanita. Kenapa harus istrinya?” lanjut
Josia sedih.
Bagas melotot dan ia mengerti kenapa ia akhirnya menjadi
sasaran rekan-rekannya. Rekan-rekannya pergi meninggalkan Bagas.
Bagas benar-benar sendiri dengan luka di tubuhnya dan luka
dihatinya.
---
Chelsea menatap papan tulis kerjanya. Ia menghapus nama
Bagas dari tokoh utama pria. Seperti Chelsea ingin menghapus nama Bagas dari
hatinya.
---
Bagas terbaring tak berdaya. Rintikan air hujan mengingatkan
kenangannya bersama Chelsea. Saat Chelsea mengobati lukanya. Saat Chelsea memandangnya
penuh harap. Saat mereka menikmati kebersamaan di pantai.
Nama ‘Chelsea Andrea’ tetap tak akan terhapus dari ingatan
dan hatinya. Guru yang merupakan cinta pertama dari pandangan pertama. Semua
kenangan itu adalah kenangan yang terakhir sebelum ia menutup mata.
---
Chelsea tengah berada di kantor suaminya. Karel meminta
Detektif Brian untuk membantu istrinya. Karena Chelsea ingin menulis tentang
organisasi kriminal jadi ia meminta bantuan Detektfi Brian.
“Kudengar kau menulis kisah novel percintaan?” tanya
Detektif Brian.
“Anggota Geng juga jatuh cinta,” jawab Chelsea ramah.
Detektif mengerti.
“Saya juga memiliki seorang teman yang ia bisa tanyakan mengenai
organisasi kriminal. Tapi sayang, saya tak bisa menghubunginya,” ujar Chelsea
pada Detektif Brian.
Karel yang mendengarnya langsung bertanya pada Detektif
Brian, “Apa kau tahu bocah dari geng Ajil Hercules itu? Seseorang yang kita
bebaskan,” mata Karel tak lepas menatap Chelsea.
“Oh, maksud anda Bagas Putra?” jawab Detektif Brian. Karel melihat
reaksi Chelsea saat mendengar nama Bagas.
“Iya. Akan bagus jika bertanya padanya,” saran Karel masih
memandang Chelsea.
“Bagas meninggal belum lama ini karena kecelakaan mobil,”
jawab Detektif Brian dengan polos kepada Karel.
Chelsea bagaikan
disambar petir di siang bolong. Ia tak bisa menahan sedihnya. Karelsengaja
memancing Chelsea. Chelsea berusaha tetap tenang di depan suaminya.
---
“Dia seorang Judoka yang hebat saat SMA. Dia adalah Pemuda
yang bermasa depan cerah. Banyak universitas yang menginginkan bakatnya. Kau
ingin tahu kenapa dia bergabung dengan organisasi kriminal?” tanya Detektif
Brian.
-Flashback-
SMA-nya penuh dengan anak berandalan. Dan salah satu
diantaranya menyerang guru yang Bagas sukai.
Bagas melihat gurunya menangis di UKS.
Bagas menemui temannya yang sudah bersikap kasar pada
Chelsea. Bagas melawan temannya itu.
Mereka berdua saling adu kekuatan,
berkelahi.
Bagas tak tega melihat lawannya sudah tak bertenaga. Ia
melepaskannya. Namun lawannya malah balik menyerang dan memukul kepala Bagas.
Bagas mendorong lawannya itu hingga terjatuh. Kepala
temannya itu terbentur meja dengan sangat keras dan mati.
Dia berkelahi dengan berandalan itu. Dan berandalan itu
kepalanya terbentur saat berkelahi dan akhirnya mati. Itulah akhir dari
kehidupan Ajil Bagas.
-Flashback End-
Chelsea mendengar semuanya dari Detektif Brian. ia mengingat
saat ia pergi ke pantai bersama Bagas.
-Flashback-
“Kenapa kau bergabung dengan organisasi kriminal?” tanya
Chelsea penasaran. Bagas terdiam. Ia tak sanggup mengutarakan isi hatinya.
-Flashback end-
Bahkan sampai saat ini, Chelsea tak bisa tahu alasan Bagas
bergabung dengan organisasi kriminal. Chelsea menyesalinya.
Chelsea mengingat saat ia pertama kali mengenal Bagas. Bagas
adalah siswa satu-satunya yang menyahut dengan sopan. Siswa yang selalu
menatapnya dengan penuh rasa kagum.
Bagas selalu tersenyum pada Chelsea.
Di ruangan guru. Tepatnya di meja kerja Chelsea, ada bunga
dan sebuah kertas yang bertuliskan;
‘Semangat,bu Guru. Aku akan melindungimu!’
--- END ---
P.S: Sedih gimana gitu gak sih? :(
Ada yang belum jelas?
Ini sebenarnya bukan karya asli dariku. Hanya adaptasi K-drama. Cuma satu episode. Sejenis ftv-nya Korea gitu. Dan cast-nya Chansung 2pm. :)
Mau lihat sendiri, nih :
Masih belum jelas?
Sebagian pertanyaan yg mungkin muncul;
"Your Noir" artinya apasih?
"Your Noir" artinya apasih?
Kurang lebih, "kekelamanmu" gitulah. Titik hitam/kesedihan/kelam dari hidup kamu. Ya jadi gitu, sedih. :|
Kalau ada pertanyaan, Karel sebenarnya mencintai Chelsea gak sih?
Jawabannya, ya. Karel cinta Chelsea. Dijelasin oleh Chelsea, Karel dulu awalnya juga baik. Berarti baru kesini, dia mulai kasar. Itu pun gak melulu kasar. Buktinya ia masih khawatir akan luka telinga, mikirin ayahnya Chelsea, kadang bawa bunga, juga bersikap manis yang lainnya.
Tapikan tetep kadang kasar, kenapa Chelsea masih mau sama Karel?
Dijelasin juga sama Chelsea, sebenernya dia pun pernah mencoba lepas dari Karel. Tapi dia gagal ataupun gak bisa. Kenapa aggal atau gak bisa? Karena (mungkin; belum nemu proof yg kuat) Karel masih bersikap baik padanya. Chelsea juga tahu Karel cinta padanya. Hanya caranya aja yg salah. Karel masih sangat perhatian dengan ayah Chelsea yang sakit kanker. Chelsea butuh orang yang royal padanya. Dan Karel bersikap royal padanya. Jadi, apa masalahnya Chelsea kalau masih menerima Karel? Cuma Karelnya yang butuh memperbaiki sikap. Dia terlalu cinta pada Chelsea, dibuktikan dia gak selingkuh, hanya suka lepas kontrol kalau cemburu pada Chelsea. Karel terlalu terobsesi pada Chelsea. Hingga dia kayak punya kelainan jiwa gitu.
Lalu Bagas gimana?
Ya udahlah, nasib Bagas. Berawal dari dia ingin melindungi Chelsea namun malah membunuh. Endingnya, dia mati juga karena cinta. Jangan terlalu dipikirkanlah. Berattt~~~
Udah dulu ya. ^^
Thx udah baca,. Thx juga untuk Nengfien.
Thx udah baca,. Thx juga untuk Nengfien.
InshaAllah besok bawa yg kaya' gini lagi deh ;)
No comments:
Post a Comment